Cerita Rubah Dan Singa

Nama Terbaik Untuk Anak -Anak

Gambar: Shutterstock





Dahulu kala, hiduplah seekor rubah muda di hutan lebat. Rubah tidak mau mendengarkan peringatan ibunya bahwa ada binatang berbahaya di hutan. Ia sering pergi jauh ke dalam hutan sendirian untuk bermain dengan hewan lain.

Suatu hari, rubah pergi bermain dengan suku kera. Mereka bernyanyi dan mengejar satu sama lain selama berjam-jam, menciptakan banyak kebisingan dalam prosesnya.



Suara itu mengganggu raja hutan, yang sedang tidur siang setelah makan siang yang berat. Singa yang marah mendekati para pembuat onar dan mengeluarkan raungan yang memekakkan telinga. Monyet-monyet itu lari menyelamatkan diri, sementara rubah, yang belum pernah melihat makhluk yang begitu kuat dan menakutkan sebelumnya, mati rasa karena ketakutan dan jatuh di kaki singa.

Setelah seminggu, rubah pergi bermain petak umpet dengan koloni kelinci. Ketika giliran rubah untuk bersembunyi, ia pergi ke balik batu besar. Saat itu, rubah melihat singa mendekat bersama anak-anaknya dan ibu singa betina. Kali ini, rubah bergerak menuju pohon dan menjaga jarak aman dari keluarga singa.



Sebulan telah berlalu, dan tidak ada tanda-tanda singa. Mungkin, singa dan keluarganya berada di dalam ruangan karena hujan. pikir rubah.

Beberapa hari setelah langit cerah, rubah berkelana jauh ke dalam hutan dan menemukan sebuah lubang besar di sebuah bukit. Ia pergi ke atas bukit dan melihat singa di sarangnya, mengunyah tulang. Ia juga melihat induk singa betina memberi makan anaknya.

Lama tidak bertemu, Tuan Singa. Bagaimana kabar anak-anaknya dan ibunya? rubah bertanya. Sikap santai rubah membuat singa kesal. Ia mencengkeram leher rubah dan mengirimnya berguling menuruni bukit untuk memberi pelajaran kepada rubah. Lama tidak bertemu, singa bergumam pada dirinya sendiri dan kembali mengunyah tulang.



Pesan moral dalam cerita

Jangan biarkan keakraban atau pergaulan yang terus-menerus membuat Anda kehilangan rasa hormat terhadap seseorang.

Kaloria Kaloria