Karakteristik Pembelajaran Autisme

Nama Terbaik Untuk Anak -Anak

karakteristik belajar autisme

Jika Anda berinteraksi dengan orang autis dalam kapasitas apa pun, akan membantu untuk memahami bagaimana individu tersebut belajar. Anak-anak dengan autisme memiliki karakteristik belajar yang berbeda, jadi mungkin ada percobaan dan kesalahan menemukan metode yang paling cocok untuk anak tertentu. Namun, karena deteksi dan intervensi dini dapat membantu anak-anak yang lebih kecil mengatasi beberapa gejala autisme, penerapan metode pengajaran yang tepat sesegera mungkin sangat penting untuk keberhasilan masa depan anak.





Karakteristik Pembelajaran Autisme

Guru pendidikan khusus seringkali sangat akrab dengan karakteristik pembelajaran autisme, tetapi guru pendidikan umum mungkin tidak begitu paham. Karena gaya belajar dapat bervariasi dari siswa ke siswa, sangat penting bahwa pendidik dan terapis mempertimbangkan karakteristik ini serta strategi pengajaran tertentu yang berlaku untuk mereka.

Artikel Terkait
  • Mainan Terbaik untuk Anak Autisme
  • Hal yang Dapat Dilakukan dengan Anak Autis di TK
  • Game Otak Autistik

Tantangan yang dihadapi anak autis di lingkungan akademik sangat banyak. Sementara anak-anak lain mungkin menunjukkan sedikit kesulitan dengan perubahan, gangguan, dan interaksi konstan setiap hari, anak-anak dengan autisme sering mengalami kesulitan melakukan dan tetap pada tugas. Penting untuk memahami karakteristik belajar autisme sehingga anak-anak ini memiliki peluang terbaik untuk menemukan kesuksesan di kelas. Karakteristik belajar dapat bervariasi dari satu anak ke anak berikutnya, dan karakteristik yang bervariasi sering kali secara langsung berkaitan dengan di mana gejala anak termasuk dalam spektrum autisme.



Karakteristik Umum

Karakteristik belajar umum yang terkait dengan anak autis meliputi:

  • Pembelajar Visual: Banyak anak autis adalah pembelajar visual. Namun, ada metode untuk pembelajaran visual ini. Gambar dan alat bantu visual lainnya tidak dapat ditampilkan dalam urutan yang cepat karena sering kali siswa pada spektrum membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memproses apa yang telah mereka lihat. Sebaliknya, pastikan untuk memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk memproses gambar. Untuk anak-anak yang lebih kecil, barang yang sebenarnya seringkali lebih mudah untuk mereka proses daripada gambar. Jika memungkinkan, gunakan item yang sebenarnya terlebih dahulu, lalu lanjutkan ke gambar item tersebut. Ini tidak akan selalu berhasil di dalam kelas, tetapi ini adalah metode yang sangat baik untuk mengajar anak autis.
  • Pemodelan : Siswa dengan spektrum autisme seringkali menjadi peniru yang baik jika mereka diberi waktu yang cukup. Model perilaku yang diinginkan, dan pasangkan siswa pada spektrum dengan siswa yang mampu menunjukkan apa yang diharapkan secara konsisten.
  • Modalitas Haptik : Modalitas haptic mengacu pada gaya belajar langsung. Anak-anak dengan autisme seringkali sangat sensitif terhadap pengalaman taktil, dan mereka sering ingin menyentuh hampir semua yang terlihat. Sebagai seorang pendidik, Anda dapat memainkan kebutuhan ini dengan memberikan banyak pengalaman belajar melalui indera peraba. Memiliki banyak item umum di tangan untuk mereka manipulasi. Jika Anda melatih keterampilan matematika, beri mereka item untuk dihitung. Jika Anda meninjau untuk tes sains, biarkan mereka melihat dan memegang benda-benda yang berlaku, seperti mikroskop, tabung reaksi, dll.
  • Pengkategorian : Belajar mengkategorikan adalah karakteristik belajar yang penting bagi setiap anak, tetapi sangat penting bagi anak autis. Anak-anak yang lebih besar dapat diberi perencana untuk menuliskan tugas dan janji serta acara lainnya. Guru mungkin harus meminta mereka untuk menuliskan tugas mereka di akhir setiap periode atau setiap hari, tetapi membuat perencana yang teratur dapat membantu siswa ini tetap berada di jalurnya.
  • Berbicara dengan Diri Sendiri : Meskipun jelas, Anda tidak dapat membiarkan anak-anak berbicara sendiri dengan suara keras dan/atau mengganggu selama kelas Anda, mereka dapat belajar berbicara dengan tenang kepada diri mereka sendiri. Ini adalah keterampilan yang harus diajarkan kepada mereka. Self-talk dapat membantu anak mengatur pikirannya dan membuatnya tetap fokus pada tugasnya. Namun, Anda perlu berlatih dengannya, kapan waktu yang tepat dan bagaimana dia dapat berbicara pada dirinya sendiri dengan bisikan yang sangat pelan.
  • Satu langkah pada satu waktu : Seorang siswa dengan autisme mungkin fokus pada satu informasi pada satu waktu. Misalnya, seorang guru menunjuk sebuah surat yang ditulis di papan tulis dan berkata, 'Ini adalah huruf kedua dari alfabet; namanya adalah B .' Seorang siswa autis dapat memproses gerakan menunjuk, gambar huruf, atau beberapa kata yang diucapkan guru. Instruksi dan pelajaran harus langsung dan singkat. Untuk memulai, guru idealnya akan menunjuk ke huruf dan berkata, 'B'.
  • Menyajikan ide secara harfiah : Bahasa kiasan dan idiom bisa sangat membingungkan bagi siswa dalam spektrum. Sungguh mengejutkan berapa kali seseorang menggunakan bahasa kiasan dalam interaksi sehari-hari, bahkan saat mengajarkan konsep.
  • Tetap konsisten : Konsistensi sangat penting karena memberikan siswa autis rasa keteraturan dan rasa aman. Kendurkan struktur untuk membuat jadwal tidak terlalu kaku, dan buat sedikit penyesuaian untuk meningkatkan toleransi siswa terhadap perubahan. Gunakan Cerita Sosial atau alat bantu visual untuk membantu siswa mempersiapkan perubahan drastis dalam rutinitas.

Poin lain yang perlu diingat

Terakhir, ingatlah bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan dia mungkin tidak menanggapi setiap strategi ini seperti yang diharapkan. Terus mencoba berbagai strategi di dalam kelas, hilangkan gangguan sebanyak mungkin, dan yang terpenting, jaga agar jalur komunikasi tetap terbuka dengan guru lain dan tentu saja orang tua atau walinya. Dengan kesabaran dan ketekunan, Anda dan anak-anak autis Anda dapat menciptakan kesuksesan di kelas.



Kaloria Kaloria